Lo pasti pernah nonton West Ham United dan mikir, “Siapa tuh pemain jangkung yang kayak gak capek-capek lari bolak-balik, dan tiba-tiba muncul di kotak penalti buat cetak gol kepala?” Yups, dia adalah Tomas Soucek. Pemain asal Republik Ceko ini jadi bukti nyata bahwa lo gak harus flamboyan buat jadi pemain penting.
Tomas Soucek bukan pemain yang sering bikin highlight mewah. Tapi coba deh lo tanya ke pelatih, rekan setim, atau bahkan lawan: siapa yang paling susah dijaga dan selalu ada di mana-mana? Jawabannya pasti: Soucek. Dia adalah gelandang box-to-box klasik yang dimodernisasi. Tangguh, cerdas, punya naluri gol, dan stamina yang seolah gak ada habisnya.
Sekarang bareng West Ham, dia bukan cuma pemain inti—dia jadi ikon kerja keras, kesederhanaan, dan ketangguhan. Yuk, kita bahas detail perjalanan, gaya main, dan kenapa Soucek adalah salah satu gelandang paling underrated di EPL.
Awal Karier Tomas Soucek: Dari Akademi Slavia ke Kapten Muda
Tomas Soucek lahir 27 Februari 1995 di Havlíčkův Brod, Republik Ceko. Karier sepak bolanya dimulai sejak kecil di akademi Slavia Praha—klub raksasa Ceko. Tapi jalan dia ke tim utama gak langsung mulus. Dia sempat dipinjamkan ke Vlašim dan Liberec sebelum akhirnya balik ke Slavia sebagai pemain inti.
Yang bikin dia menonjol? Etos kerja dan kecerdasan membaca permainan. Meski badannya jangkung (1,92 meter), dia bukan tipe gelandang kaku. Justru dia bisa nyesuaiin diri di berbagai sistem. Gak butuh waktu lama sampai akhirnya dia diangkat jadi kapten Slavia Praha, di usia yang masih cukup muda.
Dia bawa Slavia jadi juara liga domestik dan tampil di Liga Champions, bikin banyak klub Eropa mulai lirik. Dan yang paling serius? Tentu saja: West Ham United.
Gabung ke West Ham: The Czech Engine Datang ke London
Tahun 2020, West Ham ngerekrut Soucek awalnya sebagai pemain pinjaman dari Slavia Praha. Tapi baru beberapa bulan main, dia langsung bikin fans jatuh cinta. Gol, kerja keras, blok krusial—semua dia kasih. Gak pakai lama, The Hammers langsung tebus permanen.
Bersama David Moyes, Soucek dipasang sebagai gelandang box-to-box, duet bareng Declan Rice. Dan kombinasi mereka? Gila banget. Rice jadi destroyer, Soucek jadi “second striker” yang tiba-tiba muncul di kotak penalti dan bikin gol dari situasi yang gak terduga.
Statistik Soucek: Mesin Konsisten West Ham
Lo suka data? Nih beberapa statistik Soucek yang nunjukin kontribusinya:
- Rata-rata 3,1 duel udara menang per pertandingan
- 10+ gol di Premier League musim 2020/21
- Rata-rata 12+ km lari per laga – stamina level dewa
- Intersepsi + sapuan terbanyak kedua setelah pemain bertahan
- Lebih dari 150 penampilan buat West Ham sejak gabung
Angka-angka ini jelas nunjukin: dia bukan gelandang biasa. Dia pemain yang bikin sistem Moyes jalan. Lo mau dia jadi breaker? Bisa. Mau dia cetak gol? Juga bisa. Mau dia jadi kapten? Udah pernah.
Gaya Bermain Tomas Soucek: Classic Box-to-Box di Era Modern
Soucek punya gaya main yang bener-bener khas: old-school dengan sentuhan modern. Di era sekarang di mana banyak gelandang lebih fokus nyusun serangan dari bawah, Soucek justru punya gaya main langsung: kerja keras, cari ruang, masuk kotak penalti, tekel kalau perlu.
Ciri khas Soucek:
- Sundulan maut – bola mati? Dia selalu jadi target utama
- Lari tanpa henti – bisa support serangan dan balik ke belakang dalam hitungan detik
- Awareness tinggi – tahu kapan harus stay, kapan harus maju
- Tekel bersih tapi efektif
- No drama – gak banyak gaya, tapi selalu kasih 100%
Kolaborasi Bareng Vladimir Coufal: Chemistry Ala Slavia Praha
Salah satu yang bikin performa Soucek makin gila adalah kehadiran temannya di tim nasional, Vladimir Coufal. Mereka udah bareng sejak di Slavia Praha dan chemistry mereka masih kuat banget.
- Coufal overlap → Soucek cover
- Coufal crossing → Soucek target
- Mereka ngerti cara main satu sama lain bahkan tanpa perlu lihat
Duet mereka jadi aset ganda buat West Ham. Bukan cuma skill, tapi juga attitude dan kerja sama.
Kiprah di Timnas Ceko: Kapten dan Pemimpin
Di level internasional, Tomas Soucek udah jadi kapten utama Timnas Republik Ceko. Dia punya peran ganda: pemimpin di lapangan dan jembatan antar generasi. Di Euro 2020, dia bawa Ceko ke perempat final dan tampil konsisten banget.
Kenapa dia disukai pelatih?
- Gak pernah banyak komplain
- Selalu fit dan available
- Bisa jadi penentu lewat bola mati
- Dengerin taktik, gak egois
Soucek sekarang jadi panutan buat pemain muda Ceko. Dan kemungkinan besar, dia akan terus jadi pemimpin di Timnas sampai Piala Dunia berikutnya.
Fakta Menarik Tomas Soucek
- Punya tinggi 1,92 meter, tapi lari kayak gelandang 1,75
- Dijuluki “Czech Fellaini” karena gaya main dan rambutnya waktu awal gabung
- Fans berat Steven Gerrard
- Pernah bantu ayahnya kerja konstruksi saat remaja – humble abis
- Salah satu pemain paling sedikit cedera dalam 5 musim terakhir
Masa Depan Tomas Soucek: Bertahan di London atau Naik Level?
Di usia 29 tahun, Soucek lagi di masa emas. West Ham udah jelas sayang banget sama dia, tapi pertanyaannya: apakah dia bakal stay long-term, atau pindah ke klub top?
Potensi jalur masa depan:
- Tetap di West Ham, jadi legenda klub
- Dilirik klub Eropa yang butuh gelandang box-to-box (Bayern? Inter?)
- Balik ke Ceko sebelum pensiun dan bantu bangun liga lokal
Yang pasti, siapapun yang punya Soucek, punya aset langka: gelandang jangkung, kuat, disiplin, dan loyal.
Kesimpulan: Tomas Soucek, Simbol Kegigihan Tanpa Sorotan
Tomas Soucek bukan bintang Instagram, bukan gelandang kreatif penuh trik, dan bukan pemain yang viral tiap minggu. Tapi dia adalah inti dari tim yang solid. Tipe pemain yang selalu ada di tempat yang benar, di waktu yang tepat. Dan itu bikin dia tak tergantikan.
Kalau lo pengen belajar tentang arti kerja keras, loyalitas, dan bagaimana cara jadi penting tanpa cari sorotan, lo harus nonton Tomas Soucek. Dia bukan cuma gelandang—dia adalah fondasi.
